A Rifki itu bukan tipikal orang yang suka pake emotikon kalau lagi chat. Tapi sekalinya dia chat dan pake emotikon, sampe sekarang gua nggak bisa hapus notifikasinya. Hahaha. Berlebihan memang, tapi begitulah kenyataannya.

RINDU

Semut-semut berjalan bersisian
Jam dinding terus berdetak
Gesekan ranting pohon di ujung jendelaku
Hanya suara tawamu yang tidak menghiasi hembusan angin malam ini

Gurat wajahmu tak kunjung lepas dari sini
Sinar matamu tak juga terlupa
Sungguh, hadirmu telah merubah segalaku

Seharusnya kau tak pernah hadir
Jika kau ingin tahu
Alasan aku tak mampu memberi hatiku sedikitpun
Karena dia mudah rapuh
Sangat mudah rapuh

Kenyataan terpahitnya adalah
Hatiku mulai gelisah tanpamu
Padahal aku sudah berjanji
Hanya Dia yang akan memberiku cinta
Selain itu, aku tak ingin menerimanya

Namun entah apa pasal
Kau membuatku jatuh
Semakin kuabaikan, semakin sakit rasanya
Meski jatuhku tak begitu dalam
Tapi aku baru merasakan ini untuk pertama kalinya

Aku tak kuasa tampakkan ego
Walau aku tahu kau pasti mengerti
Dan itulah sebab aku bertahan
Kau memahamiku, sangat
Meski tak satu pun diantara kita mengakui 'apa' kita sebenarnya

Hal lain yang sangat kusesalkan
Lidahku tak mampu berucap
Maafkan aku, dear, sungguh maafkan aku
Suatu saat aku akan katakan
Bahwa aku pernah merindukanmu
Sangat-sangat merindukanmu..


Sun; July 23. 2017

SETELAH IA PERGI

Malam ini
Sempurna kembali semula
Laporanku, kuliahku, semua orang, bahkan langit
Tapi tidak hatiku
Ya, yang tersisa belum kembali hanya hatiku

Sulit sekali membujuk hati ini
Mereka bergerumul tak karuan
Tak nampak hasilku menghilangkannya
Saat berkutat, sirna sejenak
Hanya sejenak
Saat sepi mereka kembali bergerumul di kepala
Seolah selama seharian penuh bayang-bayang itu menunggu masuk dan memenuhi otakku

Ya Mabrur!
Entah berapa banyak kalimat penyejuk hati
Tak satupun menyembuhkan seutuhnya
Namun saat kupeluk erat bayang itu
Justru menambah nelangsa berkepanjangan

Ya hati, kumohon ikhlaskanlah
Kaulah yang meminta dia untuk menjauhimu
Tapi kini kau tak sanggup kehilangannya
Berhentilah, hati, berdamailah


Fri; July 21, 2017

KAU II

Berat rasanya mengabaikanmu
Aku tahu aku pengecut
Kau membutuhkanku saat ini sebelum kau benar-benar pergi
Lusa, ya, esok lusa
Maafkan aku, sungguh
Aku pun membutuhkanmu
Namun entah kenapa rasanya sulit lidahku berucap "baiklah"
Maafkan aku, sweetheart, aku sungguh minta maaf
Dari awal seharusnya aku tak pernah muncul dihadapanmu
Aku tak perlu mengisi hari-harimu
Aku sudah mengira semua ini akan jadi omong kosong
Selama kau memilihku untuk menambatkan hatimu
Sebesar apapun kau memupuknya
Akhirnya akan menjadi buih
Aku berusaha sebisaku untuk memahami diriku
Tapi aku memang tak berdaya

Tak apa, sweetheart
Aku akan terus berdoa kepada-Nya
Meminta agar kau melupakanku
Mencampakkanku, mengabaikanku, seolah kau tak pernah mengenalku
Aku pun sudah muak dengan diriku sendiri
Seakan pria manapun tak pantas bersanding denganku
Selain itu, aku juga memohon agar kau mendapatkan seorang wanita idaman yang pernah kau ceritakan
Wanita hafidz, dan ia memiliki darah keturunan China sepertimu
Tak apa, aku senang mendefinisikannya
Jangan pernah berfikir aku cemburu
Tak ada alasan aku melakukannya
Selama semuanya berakibat kau menjauh dariku
InsyaAllah aku ikhlas..


Sat; July 1, 2017

KAU

Hari ini, atau entah hingga beberapa hari, minggu, bulan, tahun lagi
Perasaanku menguat padanya
Boleh saja kau anggap ini sederhana
Karena ini memang sangat sederhana
Aku tak butuh hal lain darinya
Sekadar ucapan selamat tidur membuatku semakin sulit tidur
Aku sadar semua ini mustahil
Berkali-kali memang aku menyumpahi diriku,
"Hei, tidakkah kau berkaca sebelum menginginkannya?"
Ya, aku tahu betul aku gila
Dan hingga saat ini aku masih menepis kenyataan
Bahwa aku mencintainya
Tapi tak bisa kulakukan
Melihat betapa ia peduli dengan gadis-gadis lain
Sama pedulinya padaku
Bagaimana bisa aku menganggap ia memberikanku perlakuan yang berbeda?
Uh, aku memang sudah gila
Dan aku tergila-gila padanya
Satu hari tanpa kabar membuatku gelisah setengah mati
Salah berucap padanya membuatku mengutuk diriku sampai-sampai aku kehilangan diriku yang sebenarnya karena semua itu

Aku mengerti
Hanya aku penyebab diriku sendiri
Bukan dia, bukan waktu, ataupun keadaan
Akulah yang terlalu menerima seseorang dengan tangan terbuka
Yang pada akhirnya tak ada satupun dari kami yang tidak terluka

Aku muak, sungguh
Aku ingin sekali menghentikan omong kosong ini
Tapi aku terlalu tak berdaya
Dia terlanjur menyambut omong kosongku dan mulai larut ke dalamnya
Tidak ada satu solusi pun yang membantu
Hanya waktu yang dapat menyelesaikan sisanya
Setelah itu, biarlah air mata yang mengambil alih
Oh tidak, aku tidak suka ada air mata disini
Lagipula, aku percaya bahwa dia tak akan menumpahkan air mataku
Berbeda jika aku yang mematahkan hatiku sendiri
Alih-alih cinta tak berbalas

Namun itulah yang terjadi
Ia tak ingin menyakitiku
Entah berapa lama lagi perasaanku ini bertahan
Tetapi satu hal yang pasti
Perasaan ini justru menyakitiku
Aku mengerti bahwa aku terlalu munafik
Hanya aku yang membuat skenario bodoh ini
Tidak satupun manusia di dunia ini ingin dicampakkan
Aku yang awalnya merasa dicampakkan, lalu lambat laun akulah yang mencampakkan
Bergitulah seterusnya alur skenario omong kosongku
Jadi kumohon padamu, sweetheart, berhenti menyukaiku..


Sun; May 21, 2017

TERIMAKASIH UNTUKMU

Terimakasih sudah datang padaku
Terimakasih juga telah membicarakan cinta denganku
Aku tahu aku tak pantas
Aku sangat tahu itu
Karena itulah aku mencoba menarik diri darimu
Tak ada alasan bagiku untuk semuanya
Kita punya hati yang harus kita jaga masing-masing
Dan aku tak bisa membiarkanmu memberikannya pada siapapun
Termasuk aku
Kau tak pantas melakukannya, tak pantas

Terimakasih untuk yang kesekian kalinya
Telah memberiku angin segar di pagi hari
Dan mimpi indah di malam hari
Sosokmu mengajarkanku untuk selalu membuka mata
Pikiran, hati, dan komitmen pada Yang Kuasa
Aku tak pernah peduli olok-olok tentang dirimu sendiri
Namun itulah yang kuterima darimu
Semakin aku mencintaimu, semakin bertambah cintaku pada-Nya
Kau selalu mengingatkanku bahwa kita sama
Dan aku juga tak peduli
Kau di dahan teratas, dan aku di akar
Bagaimana aku bisa menerima bahwa kita ini sama?

Betapa pun kau merendahkan dirimu, aku tak peduli
Andai aku tak berlebihan, aku akan katakan kau adalah malaikatku
Benar, tak ada alasan aku mengatakannya

Terimakasih sudah menjadi bagian dari hariku
Entah berapa lama semua ini akan berlanjut
Karena aku tak ingin menunggu
Dan aku tak mau kau menunggu
Fakta bahwa aku pernah mencintaimu, itu lebih dari cukup
Dan kuharap kau tak membalasnya
Jikalau memang takdir telah mempertemukanku padamu
Biarlah takdir itu yang mendiktenya
Aku tak ingin mendahului, bahkan jika kau yang memintanya
Karena aku percaya, misteri-Nya itu sungguh luar biasa
Dan aku selalu menyukai misteri yang diberikan-Nya
Termasuk dirimu


Wed; May 17, 2017

MENUNGGU

Selamat malam, kekasih hatiku
Sedangkah kau menungguku?
Ya, aku selalu menunggumu
Tanpa patah kata, nun bait ucapan
Entah denganmu

Di angin hujan malam ini
Torehan rindu kugurat satu demi satu
Seraya berdoa kau pun jua
Tidak perih, tidak menyesakkan
Hanya lilitan kehampaan
Yang tak mampu kuurai, tanpamu

Bisa saja aku berdiri tegak
Menyerahkan sepotong hatiku padamu
Yang sudah terlalu lama dan nyaris musnah
Namun urung kulakukan
Aku memilih duduk disini
Menjaga sepotong hati bagianmu ini
Agar tetap utuh dan kokoh

Selamat tidur, kekasih hatiku
Bermimpilah seperti biasanya
Ber-aktivitaslah seperti biasanya
Buanglah rasa rindumu
Biar aku saja yang merasakannya

Aku tahu kau punya cinta
Tapi aku ingin kau menikmati cinta itu
Bukan tersiksa olehnya

Jagalah hatimu, kekasih hatiku
Jika saatnya tiba, berikan pada si dia yang tepat
Aku menunggu itu
Tidak, aku menunggu menyaksikan itu
Kau pria terbaik yang akan bersanding dengan yang terbaik



Tue; March 7th, 2017